Rabu, 26 Oktober 2011

LAPORAN KKN


1.                  PENDAHULUAN
A.                Latar Belakang
Pembuatan laporan hasil kegiatan KKN ini didasarkan pada data yang telah kami kumpulkan selama kegiatan berlangsung. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik interview atau wawancara secara acak dan mendalaminya dalam langkah lanjutan. Kami mempersembahkan laporan ini sebagai hasil data yang telah diolah.
Kegiatan KKN ini diadakan di Desa Sangkanmulya, Kecamatan Cigandamekar, Kabupaten Kuningan. Yang dilaksanakan sejak tanggal 27 Juni sampai tanggal 4 Agustus 2011.
B.                 Kondisi Riil
Desa Sangkanmulya yang terletak di Kabupaten Kuningan ini merupakan pemekaran dari Desa Sangkanurip namun sejak tahun 1982 menjadi desa desa baru. Juga dulunya masuk kedalam kecamatan Cilimus, namun sejak tahun 2002 karena adanya pemekaran, desa ini termasuk kedalam kecamatan Cigandamekar.
Desa ini awalnya dibagi menjadi lima dusun yakni; wage, pahing, pon, legi dan kliwon. Namun pada tahun 2002 diadakan perampingan dusun menjadi tiga, yakni; Dusun I Citelang, dusun II Pasilaur dan Dusun III Cantilan. Yang jarak antara satu dusun ke dusun lainnya kurang lebih satu kilometer.
Tanah di desa ini mayoritas kebanyakan masih digunakan untuk lahan pertanian. Yang memungkinkan mayoritas warga desa ini bekerja sebagai petani, dan bisa dikatakan petani di desa ini hampir mencapai 90%. Adapun tanaman yang mereka tanam antara lain adalah ubi, padi, sayur-sayuran dan tebu.
Adapun batas desa Sangkanmulya adalah sebagai berikut:
Barat   : Desa Sangkanurip                 Timur   : Desa Japara
Utara   : Desa Garatengah                   Selatan            : Desa Karangmunncang
C.                Topik
Perekonomian adalah hal yang sangat vital dalam roda kehidupan manusia, baik di desa maupun di kota. Dengan baiknya perekonomian seseorang maupun masyarakat, akan semakin mudah bagi mereka untuk mendapatkan segala kebutuhannya. Maka, sudah seharusnya sebagai warga masyarakat, kita membangun perekonomian demi terwujudnya keadilan dan kemakmuran.
Perekonomian desa Sangkanmulya, jika dibandingkan dengan desa-desa di Kabupaten Kuningan, berada pada level rata-rata. Hal ini bisa dilihat dari pendapatan desa pertahunnya yang mencapai kisaran angka 80.000.000,-. Namun bila dibandingkan dengan desa Sangkanurip akan sangat jauh. Dan sumbernya pun seperti kebanyakan desa-desa lainnya, yakni dari sektor pertanian. Dan seharusnya, perekonomiannya bisa lebih dari ini jika saja mereka mau mengoptimalkan sektor pertanian.
D.                Tujuan
Dengan pertimbangan bahwa perekonomian adalah vital dalam kehidupan, kami mendalami aspek ini untuk dijadikan laporan kegiatan KKN kami. Juga bidang pertanian yang merupakan sumber utama dari sektor perekonomian warga desa ini, kami menyoroti peran kelompok tani yang seharusnya menjadi ruang bagi petani untuk mendapatkan beberapa keuntungan, seperti; pinjaman modal, penyuluhan dan bantuan material.
Kelompok tani merupakan organisasi profesi primordial yang bergerak di bidang pertanian, yang merupakan program Pemerintah Kab. Kuningan yang bertujuan untuk membantu para petani dalam mengembangkan usahanya. Dengan adanya organisasi, pemerintah akan lebih efisien dalam mensosialisasikan dan merealisasikan program-programnya. Namun belum begitu banyak warga yang ikut atau bergabung dengan kelompok tani.

2.                  SITUASI GEOGRAFIS DAN SOSIAL EKONOMI
Hamparan luas lahan pertanian di Desa Sangkanmulya memang sangat baik untuk bertani maupun berkebun. Dengan irigasi yang teratur dan memadai, hasilnya adalah tiga kali panen per tahun. Jelas ini sangat baik bagi perekonomian desa. Di tambah lagi dengan etos kerja petani yang tinggi, menjadikan sektor pertanian sebagai penggerak utama perekonomian warga.
Hanya ada satu warung nasi dan tidak lebih dari 10 warung, cukup memberikan gambaran bahwa desa ini sangat mengandalkan sektor pertanian sebagai ujung tombak perekonomiannya. Dan juga sangat didukung dengan telah terbentuknya 5 Kelompok Tani yakni; Tiga Utama, Bina Usaha Tani, Nagasari, KWT Sri Rejeki dan KWT Ganda Putri, serta 1 Gabungan Kelompok Tani.
3.                  ANALISIS MASALAH
Lahan pertanian yang sangat luas terhampar, irigasi yang memadai juga etos kerja petani yang tinggi, merupakan fakta yang menggairahkan bagi sebuah desa. Namun ada beberapa masalah yang timbul dari sektor pertanian ini, yang akan mengakibatkan masalah lanjutan pada sektor perekonomian.
Masalah pertama adalah banyaknya warga yang masih enggan untuk masuk kelompok tani. Padahal jelas banyak keuntungan yang bisa didapat jika mereka masuk kedalam kelompok. Beberapa alasan dari keengganan ini ialah tidak adanya uang untuk disimpan sebagai simpanan pokok dan simpanan wajib bagi setiap anggota kelompok tani atau sering terjadi ketidak adilan dalam pembagian bantuan dari pemerintah kabupaten.
Masalah yang kedua yakni kurang maksimalnya fungsi Ekbang (Ekonomi Pembangunan). Harusnya pemerintah desa dengan memfungsikan secara optimal kerja Ekbang bisa menjadi fasilitator juga mediator bagi masalah-masalah yang timbul di bidang pertanian. Namun yang terjadi adalah, walaupun Ekbang sebenarnya ada, tapi bisa dikatakan tidak berfungsi sama sekali.
Masalah ketiga adalah tidak adanya generasi pemuda di sektor pertanian ini. Ini merupakan hal lumrah yang terjadi hampir diseluruh nusantara, namun jika dilihat pertanian yang ada di desa Sangkanmulya, harusnya pemuda mampu melihat keunggulan bekerja sebagi petani bila dibanding dengan mencari pekerjaan sebagai perantau yang belum jelas pekerjaannya.

4.                  TEMUAN
Untuk lebih memaksimalkan pertanian sebagai motor utama perekonomian warga desa ini, sebenarnya potensi untuk mereduksi masalahnya sudah ada pada warga sendiri. Namun mungkin karena berbagai faktor, potensi itu tidak juga mampu diberdayakan.
Kami dengan menggunakan metode PAR, memfasilitasi masyarakat petani yang belum tergabung dalam kelompok tani untuk mengadakan kegiatan penyuluhan dari pihak BP3K (Badan Penyuluh Pertanian, Peternakan dan Kehutanan). Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan keuntungan-keuntungan dari peran kelompok tani dalam sektor pertanian.
Setelah kegiatan sukses dilaksanakan dan melihat antusiasme warga yang begitu tinggi, kami mengusulkan untuk mengadakan pembentukan kelompok tani baru. Dan akhirnya pada tanggal 17 Juli 2011 terbentuk kelompok tani baru yang diberi nama Kelompok Tani “BAROKAH” dengan ketua umumnya Bapak Uca.
Demikian vitalnya peran kelompok tani sebagi ujung tombak perekonomian desa bisa lebih terasa, jika kelompok tani bisa mandiri dalam menjalankan segala programnya tanpa harus melibatkan terlalu banyak peran pemerintah desa yang belum optimal.

5.                  PENUTUP
A.                Kesimpulan
Pemberdayaan secara optimal sektor pertanian di desa Sangkanmulya akan sangat berpengaruh positif terhadap perekonomian desa. Namun, dengan potensi yang belum dimaksimalkan dan kurangnya sokongan dari pemerintah desa, perekonomian yang ada masihlah belum mencapai puncaknya.
Dengan harapan bisa terwujudnya pemaksimalan potensi dan kemandirian kelompok tani, pertanian bisa lebih menguatkan kemandirian perekonomian warga yang sebenarnya sangat potensial. Dan dengan bertambahnya kelompok tani-kelompok tani baru ataupun anggota-anggota kelompok tani di desa Sangkanmulya, bisa semakin memperlihatkan kekuatan kelompok tani sebagai motor utama penggerak perekonomian warga masyarakat desa Sangkanmulya.
B.                 Rekomendasi
Hasil temuan yang kami dapatkan dalam kegiatan KKN ini, kami harapkan bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintahan desa umumnya dan masyarakat pada khususnya untuk lebih bisa memberdayakan potensi yang sudah tersedia dalam komunitas anda.
Adapun harapan kami selanjutnya adalah, dengan pemaparan hasil laporan ini bisa dilakukan penindak-lanjutan atas beberapa masalah yang belum kami temukan solusinya. Hal ini diperlukan karena kesadaran masyarakat awam masih sangat terbatas. Demikian terima kasih.