BAB
I
A. PENDAHULUAN
Dalam kenyataannya kepemimpinan dapat mempengaruhi moral dan
kepuasan kerja, keamanan, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat
prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan peranan keritis dalam
membuntuk kelompok, organisasi, atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka.
Kemudian timbul pertanyaan : Apa yang membuat seorang pemimpin efektif ?.
hamper semua orang, bila diajukan pertanyaanitu akan menjawab bahwa pemimpin
yang efektif mempunyai sifat – sifat atau kualitas tertentu yang diinginkan.
Sebagai contoh, karisma, berpandangan kedepan, intensitas dan keyakinan diri.
Hal itu akan menjadi salah satu topik bahasan dalam bab ini.
Bagaimana juga, kemampuan dan keterampilan kepemimpinen dalampengarahan adalah
factor penting efektifitas manajer. Bila organisasi dapat mengidentifisikan
kualitas – kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk
menyeleksi pemimpin – pemimpin efektif akan meningkat. Dan bila organisasi dapat
mengidentifikasikan perilaku dan teknik – teknik kepemimpinan efektif,
organisasi barang kali dapat mempelejeri berbagai perilaku dan teknik tersebut,
oleh karna itu akan dicapai pengembangan efektif personalia dan organisasi.
BAB
II
B. KERANGKA TEORI
Kepemimpinan adalah bagian penting manejemen, tetapi tidak
sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang
untuk mempengaruhi orang – orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.
Manajemen mencakup kepemimmpinan, tetapi juga mencangkup fungsi – fungsi lain
seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.
Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan
hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri
seseorang. Kepemimpinan bukanlah
jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan
dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika
terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang
kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada
lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam
organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi
pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan
lahir dari proses internal
BAB III
C. PEMBAHASAN
Menurut james A F Stoner, tugas utama seorang pemimpin
adalah
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja
dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan
lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi. Seorang pemimpin
bertanggung jawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi,
untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk
kesuksesan stafnya tanpa kegagalan. Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi
pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya
mencapai tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas – tugasnya kepada
staf. Kemudian pemimpin harus mengatur waktu secara efektif, dan menyelesaikan
masalah secara efektif. Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang
analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasikan masalah dengan
akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaanmenjadi lebih jelas
dan kaitannya dengan pekerjaan lain. Konflik selalu terjadin pada setiap tim
dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus menjadi seorang mediator (
penengah ) seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi.
Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau
organisasinya. Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, para pemimpin adalah
:
Peran hubungan antara perorangan, dalam kasus ini
fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pengaruh tim, pelatih, direktur,
mentor konsultasi. Fungsi peran informal sebagai monitor, penyebar informasi
dan juru bicara. Peran pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha,
penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator.
Prinsip, sebagai paradigm terdiri dari beberapa ide
utama berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat
untuk membangun dirinya atau organisasi.
Menurut Stephen R. covey (1997)
Prinsip
adalah bagian dari suatu kondisi,realisasi dan konsekuensi. Mungkin prinsip
menciptakan kepercayaan dan berjalan sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak
dapat dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama system pendukung
kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti ; keselamatan, bimbingan,
sikap yang bijaksana dan kekuatan.
Pemimpin adalah inti dari manajemen. ini berarti bahwa manajemen akan tercapai
tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang
pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin,
mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang
tanpa menanyakan alasan – alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang
aktif membuat rencana –rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan
memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama sama.
Kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi perilaku orang – orang lain agar mau bekerjasama untuk mencapai
tujuan tertuntu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok yang sangat
penting tentang kepemimpinan, yaitu mempengaruhi perilaku orang lain.
Kepemimpinan dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang – orang yang
dipimpinnya, agar mau berbuat seperti yang diharapkan atau diarahkan oleh orang
yang memimpinnya.
Hal dasar yang perlu untuk
kepemimpinan
Manajemen dilaksanakan dalam suatu
organisasi atau institusi tertentu yang pada tahap awal implimentasinya organisasi
itu digerakan oleh kepemimpinan yang sangat peduli pada mutu dan bertekad kuat
untuk membuat organisasinya itu selalu dan terus menerus meningkatkan mutu
kenerjanya, apakah itu dalam bentuk produk atau jasa. Kepemimpinan untuk MMT itu memerlukan modal dasar
dalam bentuk penguasaan tujuan mendasar yang menyangkut kehidupan organisasinya
a.
Organisasi
Mengapa organisasi yang dipimpinnya
ini ada dan untuk apa ? jawaban terhadap pertanyaan yang sangat mendasar ini
perlu dikuasai secara baik oleh semua orang yang memegang tampuk kepemimpinan
dari suatu organisasi. Tanpa menguasai jawabannya secara fisik diragukan apakah
mereka akan mampu mengarahkan orang – orang lain dalam organisasi itu ketujuan
yang seharusnya.
b.
Visi
Akan menjadi organisasi yang bagai
manakah organisasi itu kedepan ? orang – orang yang memegang kepemimpinan perlu
memiliki pandangan jauh kedepan tentang organisasinya ; mereka ingin
mengembangkan organisasinya itu menjadi organisasi yang bagaimana, yang mampu
berfungsi apa dan bagaimana, yang mampu memproduksi benda dan jasa apa dan yang
bagaimana, serta untuk dapat disajikan kepada siapa ? visi ini harusnya
berjangka panjang, misalnya 10 tahun atau 25 tahun kedepan, agar dapat
memfasilitasi usaha – usaha perbaikan mutu kinerja yang berkelanjutan.
c.
Misi
Mengapa kita ada dalam organisasi
ini ? apa tugas yang harus dilakikan ? jawaban terhadap pertanyaan – pertanyaan
ini berkaitan dengan visi tersebut diatas. Bagaiman visi itu akan dapat
diwujudkan ? tugas –tugas pokok apakah yang harus dilakukan oleh organisasi
agar visi atau kondisi masa depan organisasi tadi dapat diwujudkan. Rumusan
tentang misi organisasi ini juga seharusnya dapat dikuasai dengan baik dan
jelas oleh orang – orang yang memegang kepemimpinan agar mereka dapat memberi
arahan yang benar dan jelas kepada orang – orang lain.
d. Nilai – nilai
Prinsip – prinsip apa yang harus
diyakini sebagai kebenaran yang berfungsi sebagai pedoman dalam menjalankan
tugas organisasi, dan ingin agar orang lain dalam organisasi juga mengadopsi
prinsip – prinsip tersebut. Misalnya mutu, fokus pada pelanggan, disiplin,
kepelayanan adalah nilai – nilai yang seharusnya dianut oleh orang – orang yang
memegang kepemimpinan MMT.
e. Kebijakan
Ialah rumusan – rumusan yang akan
disampaikan kepada orang – orang dalam organisasi sebagai arahan agar merka
mengetahui apa yang harus dilakuakn dalam menyediakan pelayanan dan barang
kepada para pelanggan. Orang – orang yang memegang kepemimpinan harus mampu
merumuskan kebijakan – kebijakan semacam itu agar orang – orang dapat
menyajikan mutu seperti yang diinginkan oleh organisasi.
f.
Tujuan – tujuan organisasi
Ialah hal – hal yang perlu dicapai
oleh organisasi dalam jangka panjang dan jangka pendek agar memungkinkan orang
– orang dalam organisasi memenuhi misinya dan mewujudkan visi mereka. Tujuan –
tujuan organisasi itu perlu dirumuskan secara kongkrit dan jelas.
g.
Metodologi
Adalah rumusan tentang cara – cara
yang dipilih secara garis besar dalam bertindak menuju pewujudan visi dan
mencapai tujuan – rujuan organisasi. Metodologi ini terbatas pada garis – garis
besar yang perlu dilakukan dan bukan detil – detil teknik kerja.
Manajemen, kepemimpinan (leadership) telah didefinisikan
dengan berbagai cara yang berbeda oleh berbagai orang yang berbeda pula.
Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial dapat didefinisikan sebagai suatu
proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada kegiatan-kegiatan dari sekelompok
anggota yang saling berhubungan tugasnya. Ada tiga implikasi penting dari
definisi tersebut :
Pertama,
kepemimpinan menyangkut orang lain – bawahan atau pengikut. Kesediaan mereka
untuk menerima pengarahan dari pemimpin, para anggota kelompok membantu
menentukan status/kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat
berjalan. Tanpa bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan
menjadi tidak relevan.
Kedua,
kepemimpinan menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang di antara
para pemimpin dan anggota kelompok. Para pemimmpin mempunyai wewenang untuk
mengarahkan berbagai kegiatan para anggota kelompok, tetapi para anggota
kelompok tidak dapat mengarahkan kegaiatan-kegiatan pemimpin secara langsung,
meskipun dapat juga melalui sejumlah cara tidak langsung.
Ketiga, selain dapat memberikan pengarahan kepada para bawahan
atau pengikut, pemimpin dapat juga mempergunakan pengaruh. Dengan kata lain,
para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan
tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.
Sebagai contoh, seorang manajer dapat mengarahkan seorang bawahan untuk
melaksanakan suatu tugas tertentu, tetapi dia dapat juga mempengaruhi bawahan
dalam menentukan cara bagaimana tugas itu dilaksnakan dengan tepat.
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak
sama dengan manajemen. Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang
untuk memepengaruhi orang – orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan
sasaran. Manajemen mencakup kepemimpinan, tetapi juga mencakup fungsi – fungsi
lain seperti perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.
PENDEKATAN
– PENDEKATAN STUDI KEPEMIMPINAN
Penelitian – penelitian dan teori – teori kepemimpinan dapat
diklasifikasikan sebagai pendekatan – pendekatan kesifatan, perilaku, dan
situasional (“contingency”) dalam studi tentang kepemimpinan.
Pendekatan pertama memandang kepemimpinan sebagai suatu
kombinasi sifat – sifat ( traits ) yang tampak. Pendekatan kedua bermaksud
mengidentifikasikan perilaku – perilaku ( behaviors ) pribadi yang berhubungan
dengan kepemimpinan efektif. Kedua pendekatan ini mempunyai anggapan bahwa
seorang individu yang memiliki sifat – sifat tertentu atau memperagakan
perilaku – perilaku tertentu akan muncul sebagai pemimpin dalam situasi
kelompok apapun di mana dia berada.
PENDEKATAN
SIFAT – SIFAT KEPEMIMPINAN
Para teoritisi kesifatan adalah kelompok pertama yang bermaksud menjelaskan
tentang asoek kepemimpinan. Merka percaya bahwa pemimpin mempunyai ciri – ciri
atau sifat –sifat tertentu yang menyebabkan mereka dapat memimpin para
pengikutnya. Daftar sifat –sifat ini dapat menjadi sangat panjang, tetepi
cendrung mencakup energi, pandangan, pengetahuan dan kecerdasan, imajinasi,
kepercayaan diri, integritas, kepandaian berbicara, pengendalian dan
keseimbangan mental maupun emosional,bentuk phisik, pergaulan social dan
persahabatan, dorongan, antosiasme, berani,dan sebagainya.
Penelitan
awal tentang sifat –sifat kepemimpinan
Usaha sistematik pertama yang dilakukan oleh psikolog dan
para peneliti lainnya untuk memahami kepemimpinan adalah mengidentifikasikan
sifat –sifat pemimpin.
Sebagian besar penelitian – penelitian awal tentang kepemimpinan ini bermaksud
untuk :
1.
Membandingkan sifat – sifat orang
yang menjadi pemimpin dengan sifat – sifat yang menjadi pengikut ( tidak
menjadi pemimpin )
2.
Mengidentifikasikan ciri –ciri dan
sifat –sifat yang dimiliki oleh para pemimpin efektif.
Berbagai
studi pembandingan sifat pemimpin dan bukan pemimpin sering menemukan
bahwa pemimpin cendrung lebih tinggi, mempunyai tingkat kecerdasan lebih
tinggi, lebih ramah dan lebih percaya diri daripada yang lain dan mempunyai
kebutuhan akan kekuasaan lebih besar. Tetapi kombinasi sifat – sifat
tertentu yang akan membedakan antara pemimpin atau calon pemimpin dari
pengikut, belum pernah ditemukan. Sehingga timbul anggapan para peneliti sifat
– sifat kepemimpinan bahwa pemimpin dilahirkan, bukan dibuat, atau seseorang
itu dilahirkan membawa atau tidak membawa sifat –sifat yang diperlukan sebagai
seorang pemimpin.
Penelitian – penelitian lain mencoba untuk membandingkan sifat – sifat pemimpin
yang efektif dan tidak efektif. Berbagai sifat dipelajari untuk menentukan
apakah hal – hal tersebut berhubungan dengan kepemimpinan efektif. Pertanyaan
pertama adalah “ dapatkah sifat – sifat tertentu dapat membedakan pemimpin
efektif dari yang tidak efektif ?” penelitian – penelitian yang pernah
dilakukan belum pernah dapat menunjukan bahwa sifat – sifat tertentu dapat
membedakannya.
Penemuan
– penemuan lanjutan
Seorang peneliti, Edwin Ghiselli, dalam penelitian ilmiahnya telah menunjukan
sifat –sifat tertentu yang tampak penting untuk kepemimpinan efektif. Sifat –
sifat tersebut adalah sebagai berikut :
1.
Kemampuan dalam kedudukannya sebagai
pengawas ( supervisory ability ) atau pelaksanaan fungsi – fungsi dasar
manajemen, terutama penagarahan dan pengawasan pekerjaan orang lain.
2.
Kebutuhan akan prestasi dalam
pekerjaan, mencakup pencarian tanggung jawab dan keinginan sukses.
3.
Kecerdasan, mencakup kebijakan,
pemikiran kreatif dan daya fikir.
4.
Ketgasan ( decisiveness ), atau
kemampuan untuk membuat keputusan – keputusan dan memecahkan masalah – masalah
dengan cakap dan tepat,
5.
Kepercayaan diri, atau pandangan
terhadap dirinya sebagai kemampuan untuk menghadapi masalah.
6.
Inisiatif, atau kemampuan untuk
bertindak tidak tergantung, mengembangkan serangkaian kegiatan dan menemukan
cara – cara baru atau inovasi.
Sedangkan Keith
Devis mengikhtisarkan 4 ( empat ) ciri/sifat utama yang mempunyai pengaruh
terhadap kesuksesan kepemimpinan organisasi :
1.
Kecerdasan
2.
Kedewasaan dan keluasan hubungan
social
3.
Motivasi diri dan dorongan
berprestasi
4.
Sikap – sikap hubungan manusiawi
Fungsi – fungsi kepemimpinan
Pendekatan perilaku membahas prientasi atau identifikasi pemimpin. Aspek
pertama pendekatan perilaku kepemimpinan menekankan pada fungsi – fungsi yang
dilakukan pemimpin dalam kelompoknya. Agar kelompok berjalan dengan efektif,
seseorang harus melaksanakan dua fungsi utama :
1.
Fungsi – fungsi yang berhubungan dengan
tugas ( “task-related”)atau pemecahan masalah
2.
Fungsi – fungsi pemeliharaan
kelompok (“group – maintenance”) atau social.
Fungsi pertama menyangkut pemberian
saran penyelesaian, informasi dan pendapat. Fungsi kedua mencakup segala
sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih lancar persetujuan dengan
kelompok lain, penengahan perbedaan pendapat,dan sebagainya.
Gaya – gaya kepemimpinan
Pandangan kedua
tetang perilaku kepemimpinan memusatkan pada gaya pemimpin dalam hubunganya
dengan bawahan. Para peneliti telah mengidentifikasikan dua gaya kepemimpinan :
gaya dengan orientasi tugas ( task oriented ) dan gaya urientasi karyawan (
employee – oriented ). Manajer berorientasi tugas mengarahkan dan mengawasi
bawahan secara tertutup untuk menajaman bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang
diinginkannya. Manajer dengan gaya kepemimpinan ini lebih memperhatikan
pelaksanaan pekerjaan dari pada pengembangan dan pertumbuhan karyawan.manajer
berorientasi karyawan mencoba untuk memotivasi bawahan dibidang mengawasi
mereka.mereka mendorong para anggota kelompok untuk melaksanakan tugas – tugas
dengan memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi dalam pembuatan
keputusan, menciptakan suasana persahabatan serta hubungan – hubungan saling
mempercayai dan menghormati para anggota kelompok.
Anggapan
– anggapan teori X
1.
Rata – rata membawa manusia malas
atau tidak menyukai pekerjaan dan akan menghindarinya bila mungkin.
2.
Karena karakteristik manusia
tersebut,orang harus dipaksa, diawasi, diarahkan, dan diancam dengan hukuman
agar mereka menjalankan tugas untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
3.
Rata – rata manusia lebih suka
diarahkan, ingin menghindari tanggung jawab, mempunyai ambisi relative kecil,
dan menginginkan keamanan/jaminan hidup diatas segalanya.
Anggapan – anggapan teori Y
1.
Penggunaan usaha phisik dan mental
dalam bekerja adalah kodrat manusia, seperti bermain atau istirahat.
2.
Pengawasan dan ancaman hukuman
eksternal bukanlah satu – satunya cara untuk mengarahkan usaha pencapaian
tujuan organisasi. Orang akan melakukan pengendalian diri dan pengarahan diri
untuk mencapai tujuan yang telah disetujuinya.
3.
Keterikatan pada tujuan merupakan
fungsi dari penghargaan yang berhubungan dari prestasi mereka.
4.
Rata – rata manusia, dalam kondisi
yang layak, belajar tidak hanya untuk menerima tetapi untuk mencari tanggung
jawab.
5.
Ada kepastian besar untuk melakukan
imajinasi, kecerdikan dan kreatifitas penyelesaian masalah – masalah organisasi
yang secara luas tersebar pada seluruh karyawan.
6.
Potensi intelektual rata – rata
manusia hanya digunakan sebagian saja dalam kondisi kehidupan industri modern.
BAB IV
D.
KESIMPULAN
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini
berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Seorang
pemimpin adalah seorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan
mengendalikan pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menayakan
alasan – alasannya. seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat
rencana – rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan
untuk mencapai tujuan bersama – sama.
Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi
perilaku orang – orang lain agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Definisi itu mengandung dua pengertian pokok yang sangat penting
tentang kepemimpinan. Yaitu mempengaruhi perilaku orang lain. Kepemimpinan
dalam organisasi diarahkan untuk mempengaruhi orang – orang yang dipimpinnya, agar
mau berbuat seperti yang diharapkan ataupun diarahkan oleh orang yang memimpin.
Untuk menerapkan manajemen dalam
suatu organisasi diperlukan adanya kepemimpinan yang ciri – cirinya berbeda
denga kepemimpinan yang tidak untuk meraih mutu. Manajemen diterapkan dalam
organisasi yang melihat tugas organisasinya tidak sekedar melaksanakan tugas
rutin, yang sama saja dari hari ke hari berikutnya. Semua sudah ditentukan
standarnya, dan kalau kinerja sudah sesuai standar maka bereslah segalanya.
Manajemen juga mengenal standar kinerja, tetapi bedanya standar ini bersifat
dinamis, artinya standar itu selalu bisa ditingkatkan. Sehingga memungkinkan
terjadinya peningkatan mutu secara berkelanjutan. Untuk itu manajemen
memerlukan kepemimpinan yang mempunyai ciri – ciri yang agak khusus seperti
yang dibahas dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko T. Hani , Manajemen Edisi
2, BPFE – Yogyakarta, 1984.
James
K. Van Fleet, 1973, 22 manajemen kepemimpinan, Jakarta:Mitra
Purwnto, yadi, 2001, makalah: manajemen PT.Cendekia
Informatika, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar